Tuesday, July 13, 2004

Dean Koontz: Hideaway

Dean Koontz adalah salah satu penulis fiksi dengan genre pilihan horor. Hideaway merupakan novel kedua dari Koontz yang saya baca.

Perkenalan pertama saya dengan Dean Koontz berawal dari novel The Eyes of Darkness yang terus terang sangat mengecewakan. Mengingat The Eyes.. adalah termasuk salah satu dari karya pertamanya, wajar kalau misalnya memang ternyata hasilnya tidak sebagus karya-karya-nya berikutnya.

Hideaway dibuka dengan suguhan konsep fiksi ilmiah mengenai resucitation -- spell-nya mungkin rada-rada salah --, sebuah minat baru di bidang kedokteran yang memungkinkan seorang yang secara fisik sudah meninggal dihidupkan kembali. Cukup menarik riset yang disajikan Koontz di sini.

Alkisah, seorang pasien bernama Hatchford Harrison bersama istrinya Lindsay Harrison mengalami kecelakaan. Di kecelakaan itu, Hatch (Hatchford) meninggal karena beku (mereka jatuh di sebuah sungai pada malam musim dingin yang super dingin) sebuah kondisi di mana Dr. Jonas Nyebern, kepala tim medis ahli di bidang resucitation akan merasa yakin Hatch bisa dihidupkan kembali. Dan benar, dengan memecahkan rekor 'mati terlama' -- kalau tidak salah ingat, 76 menit meninggal -- Hatch berhasil dihidupkan kembali.

Namun, hal ini berakibat di Hatch secara metafisis dimana dia sekarang memiliki semacam koneksi, koneksi psikologis dengan seseorang yang memungkinkan Hatch untuk mendapat 'vision' dengan melihat melalui mata orang tersebut.

Dan kemudian, cerita berlanjut dengan sangat seru ketika perlahan-lahan Koontz membuka tabir yang menutupi hubungan antara kedua orang, Hatch dan seseorang ini.

Perpaduan yang menarik dan enak antara fiksi ilmiah, horor, dan komedi membuat novel ini jauh di atas The Eyes of Darkness. Koontz menceritakan Hideaway dengan perspektif -- personal favorite -- multi-angeled, multi-events yang membuatnya memaksa untuk selalu diikuti. Karakter-karakter-nya juga cukup manusiawi, tidak ada sedikit masalahpun buat saya untuk masuk ke dalam cerita. Dia juga menyinggung fiksi ilmiah dengan cerdas, horor yang mencekam, diselingi komedi yang menggelitik, dan sedikit unsur teologi Kristen yang diungkap ketika Hatch berkonfrontasi dengan seseorang ini di akhir cerita. Satu hal yang mungkin kurang adalah tidak dijelaskannya unsur kekuatan Hatch sendiri yang membuat dia bisa ber'komunikasi' dengan seseorang ini. Tapi, kekuatan seseorang (night-vision, cat-like agility) cukup dijelaskan meski sedikit, paling tidak tidak dibiarkan lantas tergeletak di kegelapan. Well, somethings are better left untold in this kind of novel. The same goes for movies.



One of the best horror novel I've ever read.