Due to my loaded schedules I barely had enough time to write a decent reviews let alone to put the latest update to this page. However, at this preciously little time that I could spare, here's some notable movies with quick reviews on each of them. Some very few that I had forcingly inserted in my thight schedule which unfortunately would still be in that ultra-thight-breath-of-air schedule until the end of this month.
Man on The Train (2003)
Film Perancis. Sangat sangat menarik. Pembangunan dua karakter utama yang masing-masing seperti melihat ke dalam cermin dan menginginkan ia yang di balik cermin dan bukan dirinya sendiri. Ceritanya tersendat-sendat tapi benang merahnya masih tersisa. Dan bagaimana masing-masing karakter mentransformasikan diri mereka menjadi seseorang lain, seseorang di balik cermin masih mengalir lewat shot-shot, mimik yang enak dilihat dari cast-nya. Meski penyimpulannya masih sedikit nanggung dan terlalu misterius, film ini cukup berharga buat disimak. Rating: *** / ****
Mystic River (2003)
Satu yang notable dari film ini buat saya. Tidak ada peran protagonis. Masing-masing tokoh berkelut dengan masalah mereka sendiri. Seandainya ada tokoh protagonis, mungkin bisa diwakilkan ke sosok polisi (Kevin Bacon) yang ternyata juga bermasalah di kehidupan rumah tangganya. Alur dan misteri yang jadi benang merah di film ini, dibangun oleh Clint Eastwood dengan sangat hati-hati. Memang hasilnya film ini mencapai klimaks di saat yang tepat, tapi petunjuk-petunjuk yang ditebarkan yang seharusnya membuat penonton terpaku masih sedikit abstrak walau tidak kehilangan sisi charm-nya. Adegan klimaksnya very rewarding. Rating: *** / **** - Sebelumnya saya agak ragu sama film ini (karena disorot Oscar, saya lebih percaya Cannes Film Festival daripada Oscar) tapi akhirnya keraguan itu tidak beralasan. Notable.
Natural Born Killers (1994)
Film ini makin mengukuhkan tahun 1994 sebagai tahun favorit buat saya dengan Pulp Fiction, Maverick, The Shawsank Redemption, Legends of the Fall, Forrest Gump rilis di tahun itu. Film ini melulu soal style. Effort berlebih dari sang sutradara, Oliver Stone (IMO, ini film terbaiknya dia) dalam menyajikan gambar-gambar 'aneh', memusingkan, yang walau banyak dikritik karena melulu bercerita mengenai seks dan kekerasan disajikan dengan style, gak natural, tapi bercita-rasa. Permainan akting yg luar biasa dari cast-nya, Woody Harrelson, Juliette Lewis, Tommy Lee Jones. Lagi, gak natural, tapi unik dan stylish banget. Personal favorit: Adegan yg nyeritain rendezvous awal Mallory dan Mickey. Jukstaposisi terbalik antara kegetiran kehidupan Mallory yang dihadirkan lewat humor satir. Getir, tapi membuat saya tertawa. Kuat. Stylish. Rating: **** / ****. Top abis pokoknya.