Tuesday, January 25, 2005

Screening Log Column #3

Babblings:

Hm, baru tau kemaren kalo Gunung Kelud mulai menunjukkan tanda-tanda keaktifannya. Gw inget banget dulu waktu gw masih kelas 4 SD, Gunung Kelud meletus. Prevensi bencananya sebenernya sudah bagus sehingga most likely, lahar panas / dingin yang muntah dari perut Kelud tidak akan sampai membahayakan Kota Blitar (my lovely, and peaceful hometown). Tapi tentu saja, abu yang menyembur dari gunung tersebut tentu tidak bisa dielakkan. Mudah-mudahan abunya tidak sampai membuat rumah gw roboh. Ah well, mungkn dalam satu - dua minggu ini gw akan pulang kampung.

Weekend U.S Box Office (Jan 21 - 23):

#. - Title - Weekend Gross - Cumulative Gross
1. - Are We There Yet? - US$ 18.5 mills - US$ 18.5 mills
2. - Coach Carter - US$ 10.5 mills - US$ 42.7 mills
3. - Meet the Fockers - US$ 9.6 mills - US$ 247.2 mills
4. - In Good Company - US$ 7.9 mills - US$ 27.4 mills
5. - Racing Stripes - US$ 6.8 mills - US$ 27 mills
6. - Assault on Precinct 13 - US$ 6.5 mills - US$ 8 mills
7. - White Noise - US$ 4.9 mills - US$ 49.3 mills
8. - The Aviator - US$ 4.8 mills - US$ 58 mills
9. - Andrew Floyd Weber's Phantom of the Opera - US$ 4.5 mills - US$ 33 mills
10. - Elektra - US$ 3.9 mills - US$ 33 mills

Yare yare, badai salju di Midwest membuat perolehan box-office untuk minggu ini sedikit tersendat. Dan oh my, orang Amrik kayaknya lagi butuh komedi, sehingga film barunya Ice Cube, Are We There Yet? yang jelas-jelas mengusung genre komedi keluarga bisa mendapatkan 18,5 juta dolar untuk duduk di posisi no.1, menggeser Samuel L.Jackson dengan Coach Carter-nya.

Film 'baru' yang lain, Assault on Precinct 13 yang tidak sepenuhnya baru karena merupakan 'remake' dari 'cult-classic' 1976 ternyata tidak begitu disambut antusias oleh penonton yang nge-fans seri originalnya. Terbukti cuman duduk di no.6 yang bahkan lebih rendah dari Racing Stripes.

Keberhasilan Meet the Fockers yang masih bertahan di posisi ke-3, menunjukkan bahwa Amerika memang masih ingin melihat komedi. Komedi ini sekarang malah sudah menggeser Bruce Almighty untuk duduk di posisi ke-2 film live-comedy terlaris sepanjang masa, sedikit dibawah Home Alone.

Seperti biasa, rubrik ini selalu ditutup dengan semacam prediksi untuk minggu depan. Dan seperti biasa pula, seperti telah dibuktikan di edisi-edisi awal, 'prediksi' gw tidak pernah tepat. Tapi whatever, i say what i wanted to say. It's my privilige anyway. Gw minggu ini (atau untuk edisi minggu depan) menjagokan Hide and Seek sebuah thriller yang dibintangi oleh salah satu aktor favorit gw, Robert De Niro dan aktris cilik favorit gw, Dakota Fanning. Si Fanning ini sudah terbukti mampu beradu akting dengan orang dewasa dengan sangat bagus (ingat: "Man On Fire") jadi sepenuhnya wajar kalau gw bilang film ini bakal jadi thriller wajib-tonton buat gw. Tapi, mengingat beberapa minggu ini, Amerika menginginkan komedi, maka agak susah juga kiprahnya meski dua minggu lalu, tahun 2005 dibuka dengan film thriller, "White Noise". Yang kedua, Alone in the Dark Gw pengen nonton film ini, bukan di bioskop pasti, bukan pula di DVD bajakan, soalnya gw cuma pengen ketawa nonton film ini. Film ini dibikin oleh Uwe Boll, sutradara yang sukses menghancur-leburkan "House of the Dead" dan membuat nya sebagai satu-satunya film yang gw tonton cuma 10 menit untuk dicaci. Persamaannya, kedua film ini adaptasi dari game, jadi wajar juga kalau gw menganggap film ini bakal 'hancur-lebur' seperti pendahulunya. Yang bikin gw heran, "House of the Dead" dianggap lumayan oleh sebuah majalah film, yang membuat gw akhirnya ndak mau beli majalah film itu lagi sampai sekarang, dan ditampilin pula sama studio 21. Bener-bener deh.

Screening Log Movie of the Week:

Merayakan keberhasilan The Aviator di Golden Globe membuat gw pengen menulis tentang sesuatu yang berhubungan dengan Martin Scorcese sebagai Movie of the Week minggu ini. Dan pilihan gw jatuh ke Gangs of New York . Seperti gw udah bilang sebelumnya, film ini mengenalkan gw kepada Martin Scorcese dan mengubah pandangan gw terhadap Leonardo Di Caprio sepenuhnya. Film ini dibuka dengan adegan yang luar biasa, dan memorable buat gw. Adegan itu gw kasih nama "Battle at Five Points". Pertempuran ini luar biasa brutal soalnya hand-to-hand dan outcomenya membuat salju jadi merah. Film ini juga salah satu film pertama yang gw review, salah satu film pertama yang gw anggap punya aktor yang sangat bagus, Daniel Day-Lewis. Man, this guy was sooo intimidating that i felt sorry for Di Caprio. In short, i love this movie like there is no other movies like it.

From the Screening Log:
Sebelumnya gw minta maaf, soalnya rubrik ini gw biarkan seperti apa adanya sekarang. Tidak sempat. Mungkin besok. But anyway, minggu ini Screening Log cuma merayakan Cellular thriller yang lumayan, meski flat dan tidak mengejutkan, Anchorman film komedi dengan cameo yang buanyak banget, The Terminal yang sekali lagi mengeksploitasi kemampuan monolog Tom Hanks, dan The King of Comedy film tahun 1982, besutan Martin Scorcese. Mudah-mudahan besok sudah bisa update article ini.