Monday, February 28, 2005

Screening Log Column #8 (part 1)

Special Coverage:

77th Annual Academy Award winners (Screening Log's prediction in bracket):
Best Picture: Million Dollar Baby (Million Dollar Baby)
Best Director: Clint Eastwood (Clint Eastwood)
Best Actor: Jamie Foxx (Jamie Foxx)
Best Actress: Hillary Swank (Annette Bening)
Best Supporting Actor: Morgan Freeman (Clive Owen)
Best Supporting Actress: Cate Blanchet!!! (Cate Blanchet) -- finally, dear Cate!

Some surprising result. The Aviator, yang banyak orang menjagokan buat menang Best Picture ternyata kalah sama Million Dollar Baby. Dan Martin Scorcese, untuk kesekian kalinya kembali diremehkan oleh Oscar. Tapi terutama, Screening Log lumayan terkejut dengan tampilnya Morgan Freeman sebagai pemenang Best Supporting Actor. Masalahnya, di Million Dollar Baby, Morgan Freeman tidak terlihat terlalu mencolok, paling tidak bila dibandingkan dengna penampilan Clive Owen di Closer. But anyway, i didn't feel any vibe at all for this year's Academy Award ceremony unlike last year, when Lord of the Rings swept 11 awards. Well, i hope the movie had a better vibe this year.

Screening Log top 10 of 2004:

Two months late, i know.. but i need to had those certain times to get a hold of winter movies, as well as Academy Award's result. So, without further ado, here comes top 10 of 2004 from Screening Log's perspectivity (beware, subjectivity may bold).

10. The Bourne Supremacy.
Satu dari sedikit sekuel yang lebih baik dari seri ke-satu-nya. Screening Log menganggap sepanjang tahun 2004, The Bourne Supremacy adalah film aksi terbaik. Sedikit dari film-film bergenre aksi lain yang mendekati ketegangannya. Pace-nya luar biasa cepat, tegang, dan meskipun banyak orang mengeluhkan pergerakan kamera-nya, gw sendiri tidak menganggap itu sebagai hal yang mengganggu. Magnificent final shot.

9. Ray.
Gw selalu menikmati film musik, dan film ini jelas ditulis dengan konjungsi pada diskografi-nya Ray Charles. Terlihat terutama ketika Ray memainkan lagu "Hit the road, Jack" ketika ia dan selingkuhannya sedang bertengkar hebat. Ada beberapa hal yang mengganggu sih, terutama peran istri-nya Ray, dan durasi film yang sedikit terlalu panjang. Pun ada juga beberapa hal yang menakjubkan seperti peran ibu-nya Ray, i was really really enjoys her act in whenever she appears on screen.

8. Finding Neverland.
Another biopic, sepertinya memang trend di 2004 film-film cenderung bergerak ke arah situ. Jhonny Depp seperti biasa, tampil penuh energi, dan Kate Winslet, mm mh.. Kate Winslet, in my subjectivity, she was the best Actress of 2004. Menurut gw, film ini bisa lebih nyata dinikmati kalau penonton punya sedikit pengetahuan mengenai "Peter Pan" dan "Neverland"-nya.

7. Closer.
Profanity! Profanity!. Sebuah film yang menerima rating "R" bukan karena adegan kekerasan atau sensualisme, tapi lebih karena dialog-dialog yang jujur tapi kasar. Kekuatan film ini terletak pada aktor-aktris-nya. Mereka yang membawa film ini jadi begitu kuat, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa atmosfir filmnya juga membawa mereka untuk menjadi lebih kuat. Sangat menarik melihat karakter Alice dan denial-nya yang ditampilkan di akhir film.

6. Before Sunset.
Superb! Kalau di Closer benar-benar hanya ada empat tokoh yang benar-benar berdialog, di Before Sunset hanya ada dua. Kalau di Closer, time-span-nya scretch sampai bertahun-tahun, di Before Sunset, time-span-nya hanya 1 jam 20 menit, persis sama dengan durasi filmnya sendiri. Featuring some of the best trailing shot i've ever seen, screenplaynya ditulis oleh sutradara dan dua aktor-aktrisnya jadi sepanjang film kita seperti melihat dua orang sedang berdiskusi mengenai apa saja sambil sesekali mengenang masa lalu mereka yang indah (film ini adalah sekuel dari "Before Sunrise"). Menurut gw, ini adalah film romantis terbaik tahun 2004. Dan endingnya, ahhhhh.. gw berteriak puas ketika credit-title muncul. Puas. Benar-benar puas.

5. Collateral.
Clash of Characters! Gw suka banget sama karakter-nya Tom Cruise. Meskipun endingnya kurang berkenan buat gw, tapi duel Tom dan Jamie benar-benar mampu menyihir gw. Quote: Tom, "In Rwanda, thousands are died before sunrise". Jamie, "I dont know no Rwandan". Tom, "And you dont know the man in the trunk either". Ck...ck...ck... tidak akan lama sebelum gw putar film ini kembali.

4. Eternal Sunshine of the Spotless Mind.
Tidak sebaik Adaptation, tapi meski demikian, Charlie Kauffman tetap memperlihatkan kejeniusannya di film ini. Dan sekali lagi, Kate Winslet. mm..mh. Jim Carrey tidak tampil seperti biasanya, which is good, karena gw sudah mulai jenuh sama muka-karet-nya itu.

3. The Aviator.
Yet another biopic. Gw selalu senang nonton, atau baca tentang seseorang yang perfeksionis. Dan Howard Hughes was nowhere less than an ultra-perfectionist person. Bukan film yang emosional, atau inspirasional, bahkan ada kecenderungan film ini terlalu "dokumenter". Well, subjectivity holds. Dan Martin Scorcese, salah satu sutradara favorit gw, ciri khasnya mulai bisa gw rasakan. Sayang memang dia tidak bisa menang di Academy Award tapi apa mau dikata, Clint Eastwood di Million Dollar Baby buat gw juga lebih baik.

2. Kill Bill vol. 2.
QT. Period.

1. Million Dollar Baby.
Emosional. Gw nonton film ini bisa berdebar-debar. Dan ketika film ini pada akhirnya berkelok tajam 180 derajat ke arah yang berlawanan dengan jalur yang ditempuh Rocky, film ini mampu menangkap gw di kegelapan, dan kesuramannya. I always liked a dark and surreal scenes, and in this movie, all my desires was fulfilled to its full extend.