Weekend U.S Box Office (Feb 25 - 27):
#. - Title - Weekend Gross - Cumulative Gross
1. - Diary of a Mad Black Woman - US$ 21.9 mills - US$ 21.9 mills
2. - Hitch - US$ 20.4 mills - US$ 121.4 mills
3. - Constantine - US$ 12 mills - US$ 50.9 mills
4. - Cursed - US$ 9.6 mills - US$ 9.6 mills
5. - Man of the House - US$ 8.9 mills - US$ 8.9 mills
6. - Million Dollar Baby - US$ 7.3 mills - US$ 64.8 mills
7. - Because of Winn-Dixie - US$ 6.8 mills - US$ 22.2 mills
8. - Are We There Yet? - US$ 4.1 mills - US$ 76.4 mills
9. - Son of the Mask - US$ 3.8 mills - US$ 14 mills
10. - The Aviator - US$ 3.7 mills - US$ 93.6 mills
Diary of a Mad Black Woman adalah film drama komedi yang berkisah tentang seorang wanita yang seakan-akan punya segalanya, latest fashion, newest cars, mansions, all the possessions, etc. sampai akhirnya suaminya memutuskan untuk menceraikannya dan menyisihkannya dari rumah mewahnya untuk diganti dengan wanita lain. Selanjutnya, sepertinya film ini berkonsentrasi kepada bagaimana si wanita ini pick-up her pieces. Film debut dari sutradara Darren Grant, not interested. Gw dulu suka sama Christina Ricci, aktingnya di Addams' Family was sooo cute and adorable, tapi makin ke sini kok makin tenggelam saja ya dia? sempat tampil lumayan bareng Charlize Theron di Monster, Ricci punya kecenderungan untuk bermain di film-film bergenre horor. Bukan pilihan yang salah sih menurut gw, dia punya track-record yang lumayan bagus dan pula didukung oleh raut muka yang cukup kelam. Film terbarunya, Cursed dibuka dengan lemah -- sepertinya semua film di Amerika minggu ini, lemah dengan hanya 20 juta dolar diperoleh oleh si pemuncak box-office --, hanya 9 juta dolar, juga bergenre horor. By the way, film horor ini plot utamanya melibatkan werewolf. Tidak pula mendapat review yang bagus. Film ketiga yang dirilis wide minggu ini, direview lebih parah, padahal bintang utama-nya Tommy Lee Jones. Tapi premise-nya, walaupun mengisyaratkan bahwa ini film akan menjadi semacam film seksi, tetap saja tidak begitu menjual. Di Man of the House, Tommy Lee Jones berperan sebagai seorang ranger yang ditugaskan untuk melindungi sekumpulan saksi kunci dari sebuah pembunuhan -- kelompok cheerleader dari University of Texas -- sampai pada akhirnya, karakter Tommy harus menyamar sebagai asisten pelatih cheerleader, dan tinggal serumah dengan kelompok cheerleader tersebut. Hmmmm, sexy girls? well, i wouldn't want to watch the movie anytime soon.
Later this week, Uma Thurman back on stage with John Travolta in Be Cool, Adrien Brody akan bermain sebagai veteran perang yang jatuh cinta dan melihat kematiannya sendiri ketika ia bepergian ke masa depan dalam The Jacket. Dengan Kiera Knightley, gw cukup tertarik sama film ini. Dan terakhir, Vin Diesel akan berperan sebagai NAVY Seal yang menjadi baby sitter untuk lima orang anak seorang ilmuwan pemerintah di The Pacifier.
From the Screening Log:
In addition with part 1 issues, this week Screening Log screened:
Film Inggris, Shaun of the Dead. Sudah jelas kelihatan dari judulnya bahwa film ini merupakan komedi satir dari film zombie klasik, Dawn of the Dead, yang remake-nya terbilang sukses (di mata gw). Ceritanya, Shaun adalah seorang pekerja yang lumayan menyedihkan... umur 29 tahun dan tinggal bersama sobat karibnya, Ed yang kerjanya tiap hari maen PS2, dan Pete. Liz, cewenya Shaun sudah bosan dengan kehidupan Shaun, dan ketika Shaun lupa akan janjinya untuk membawa Liz merayakan hubungan mereka, ia memutuskan hubungan mereka. Depresi, Shaun bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka esok harinya, akan tetapi.. keesokan harinya, London sudah dipopulasi oleh zombie. Petualangan Shaun adalah petualangan yang sangat kocak, tapi juga bloody, jika mencari film horor yang segar, romantis, menyentuh, tapi juga sekaligus kocak, Shaun-lah jawabannya. Gw asik-asik aja tertawa ketika Shaun dan Ed memilih-milih piringan hitam yang akan dilempar sebagai senjata. Quote: "What about this? Batman soundtrack?", "Yeah, okay, throw it". Tapi juga ada scene yang mengharukan, scene yang cukup bikin perut mual juga ada, fans Dawn of the Dead juga gak akan kecewa. Bahkan George Remore, pembuat original Dawn of the Dead juga suka sama film ini.
Banyak orang yang bilang kalau Saw adalah horor terbaik bikinan Hollywood di thn. 2004. An damn, i'm sooo agreed. Filmnya dibuka ketika seorang pemuda bernama Adam mendapati dirinya terantai di sebuah ruangan bersama seorang dokter bedah yang juga sama-sama terantai. Di tengah ruangan, ada seorang laki-laki yang tengkurap dengan kepala berdarah-darah, sebuah pistol kosong di tangan kirinya, dan sebuah tape-recorder di tangan kanannya, Dokter Lawrence dihadapkan pada pilihan, dia mendapat sebuah peluru. Keluarganya diancam akan dibunuh apabila ia tidak membunuh Adam sebelum jam 6 sore. Si pembunuh juga menyiapkan permainan untuk Adam. Dan ketika Adam dan Dokter Lawrence mencoba menerka-nerka siapa dan apa di balik motif pembunuh, mereka punya 8 jam untuk mengambil keputusan. Keluhan gw terhadap film ini terutama ada 2. Satu, kameranya techno, jadi cara James Wan mengambil gambar seperti video-klip techno, putar 360 derajat, fast-frame-rate, dan sebagainya. Untungnya warna-warnaya mendukung atmofser film ini yang sangat-sangat misterius. Dua, aktingnya luar biasa buruk. Gw tidak convince sama sekali dengan karakter Adam. Apalagi dengan karakter Dokter Lawrence yang menurut gw terlalu muda untuk seorang family-man. Gw tidak bisa relate sama sekali dengan tokoh-tokoh di layar. Tapi sekali lagi, untungnya ceritanya cukup bagus dan menggelitik sehingga gw bisa sejenak meninggalkan relasi emosi gw terhadap film dan hanya mengandalkan relasi fisik saja (the make-up was good, though). Dan bener2 nggak nyangka kalau penjahatnya ternyata si itu.
Ketika gw bisa melihat sebuah film, gw tinggal 20 menit toilet-break, kembali dan masih bisa memahami intisari film itu, maka film itu adalah film yang boring, membosankan, tsumaranai, dan seterusnya. Aksinya lumayan sih, tapi itu saja yang bisa ditawarkan film ini. Gw lebih menikmati nonton Blade II daripada Blade: Trinity. Wesley Snipes juga tidak terlalu banyak omong di sini. Terlalu banyak plot-holes yang either menunjukkan ego penjahat yang terlalu tinggi atau simply karena kebodohan penjahatnya itu. Satu tokoh protagonis dimaksudkan untuk jadi pelawak.. but did you hear me laugh? not a bit. Untung saja gw masih demen sama Jessica Biel jadi lumayan terhibur. But overall, film ini adalah film yang bisa dengan mudah gw lupakan.