Directed By: Jonathan Lynn
Jimmy "The Tulip" Tudeski (Bruce Willis) adalah seorang pembunuh bayaran profesional yang acap kali membunuh dengan tangan dingin. Sementara itu, Nicholas "Oz" Oseransky (Matthew Perry) adalah seorang dokter gigi yang hidupnya miserable karena istrinya yang menginginkan kematiannya. Berdua mereka dipertemukan dalam suatu keadaan yang kompleks di mana setiap orang menginginkan kematian mereka berdua dan kemudian terlibat dalam penghkhianatan lipat tiga dengan munculnya tokoh-tokoh seperti Michale Clarke Duncan, Natasha Henstridge, Rosanna Arquette, sampai Kevin Pollak yang memainkan tokoh mafia Chicago.
Film ini sebenarnya cukup memberikan humor, i get a few chuckles here and there dan cukup mudah dinikmati. Mengingat karakter Jimmy atau Oz cukup pas dimainkan Bruce Willis (yang seperti biasa, cool dan ngebetein sekaligus ngintimidasi lawan bicaranya) dan Oz (yang juga seperti Chandler yang kita kenal, bodoh, clumsy, tapi baik hati).
Alurnya bergerak enak dan terarah, walau kejutan-kejutan yang muncul terasa hambar, dan juga banyak shot-shot yang tidak perlu (contoh, sewaktu Jimmy berkata ke Oz bahwa mereka akan makan siang di restoran 'anu', sejenak kemudian ada shot menunjukkan restoran 'anu' yang seakan menunjukkan pada penonton yang ga tanggap, dan bodoh bahwa "Hey, mereka sudah sampai di restoran 'anu' nih!"), pengkarakterisasian tokoh-tokohnya pun sangat humor (baca: terlalu picturesque, unreal, karikatur) sehingga Rosanna Arquette (berperan sebagai sang istri dari Oz) dan Kevin Pollak (sebagai bos mafia) pun mseti berbicara dengan logat yang kurang jelas supaya bisa mewujudkan keinginan sutradara. Pun juga banyak adegan klise yang sepertinya wajib dimasukkan di film-film mob seperti ini (baca: membosankan) seperti bos mafia yang tertawa dengan tiba-tiba, dan semua orang ikut tertawa. Okay, satu dua kali boleh lah.
Bagaimanapun juga, ada beberapa (cukup banyak) malah yang cukup menonjol. Michael Clarke Duncan (Green Mile, Daredevil) sangat pas sebagai tukang pukul ditunjang muka dan perawakannya yang seram, Natasha Henstridge juga tampil luar biasa charming dibandingkan ketika ia menjadi spesies slut di Species, yang terakhir Amanda Peet yang tampil cukup kocak sebagai asisten Oz yang ternyata punya kejutan tersendiri buat Oz.
Kesimpulan akhirnya, dengan ending yang membahagiakan, film ini cukup wajar untuk mengisi kekosongan waktu luang. Though, dont expect too much as the outcome of it.
Rating: ** / **** - Dont have much too offer